cara instal linux dari flashdisk atau cara membuat linux live USB ini dapat dengan mudah kita lakukan
dengan menggunakan sebuah aplikasi yang bernama Universal USB Installer.
Live Linux USB yaitu sebuah USB Flashdisk bootable yang berisi system operasi linux. Aplikasi Universal USB Installer sendiri mensupport beragam distro linux seperti Ubuntu, Centos, Fedora, membuat USB Emergency Disk, bahkan bisa juga dibuat untuk Windows 7 dan Windows 8 Installer.
Dengan beragam distro linux yang disupport tersebut tentunya akan memudahkan kita yang sedang belajar atau mencoba memilih distro linux mana yang kita minati. Sebagai teknisi komputer juga kita bisa menggunakan aplikasi Universal USB Installer untuk membuat "emergency disk" seperti Hirens atau AVGRescue CD untuk troubleshooting kerusakan komputer.
Sebelum membuat Linux Live USB ini, kita persiapkan terlebih dahulu hal-hal yang dibutuhkan yaitu:
Live Linux USB yaitu sebuah USB Flashdisk bootable yang berisi system operasi linux. Aplikasi Universal USB Installer sendiri mensupport beragam distro linux seperti Ubuntu, Centos, Fedora, membuat USB Emergency Disk, bahkan bisa juga dibuat untuk Windows 7 dan Windows 8 Installer.
Dengan beragam distro linux yang disupport tersebut tentunya akan memudahkan kita yang sedang belajar atau mencoba memilih distro linux mana yang kita minati. Sebagai teknisi komputer juga kita bisa menggunakan aplikasi Universal USB Installer untuk membuat "emergency disk" seperti Hirens atau AVGRescue CD untuk troubleshooting kerusakan komputer.
Sebelum membuat Linux Live USB ini, kita persiapkan terlebih dahulu hal-hal yang dibutuhkan yaitu:
- Aplikasi Universal USB
Installer, dapat didownload dihttp://www.pendrivelinux.com/downloads/Universal-USB-Installer/Universal-USB-Installer-1.9.3.2.exe
- USB Flashdisk berukuran 1GB - 4 GB,
tergantung dari distro linux yang akan kita masukan.
- File image dalam bentuk .ISO dari
distro linux tersebut.
Seperti terlihat pada gambar diatas, untuk membuat linux live USB dengan Universal USB Installer ini sangatlah mudah. Kita tinggal pilih distro linux yang akan digunakan, pilih file ISO imagenya yang sudah kita simpan sebelumnya lalu pilih drive USB dan klik Create.
Pada step 4 ada fitur Persistence, yang berarti setelah kita booting dan menjalankan linux, maka segala perubahan (setting) dan penambahan file bisa tersimpan di USB. Kita juga bisa menginstall software di linux dan software ini akan tersimpan meski kita restart komputer atau booting ulang. Ukuran storage untuk fitur Persistence ini bisa kita atur dan sebaiknya USB Flashdisk kita mempunyai kapasitas yang cukup besar.
Langkah-langkah
untuk menginstal Linux Ubuntu adalah sebagai berikut:
1. Tancapkan Flasdis lalu Masuk ke BIOS, lalu ganti priority boot device dengan USB
2. Sehingga akan muncul tampilan konfirmasi bahasa yang akan digunakan saat proses instalasi. Pilih salah satu bahasa yang tersedia. Tampilannya seperti berikut:
2. Sehingga akan muncul tampilan konfirmasi bahasa yang akan digunakan saat proses instalasi. Pilih salah satu bahasa yang tersedia. Tampilannya seperti berikut:
3. Setelah
memilih bahasa yang digunakan, maka akan muncul tampilan yang berisi beberapa
opsi. Pilih Install Ubuntu untuk memulai
proses instalasi. Namun jika ingin memperbaiki Linux yang sudah ada tetapi
rusak maka pilih rescue a broken system.
4. Setelah
memilih install Ubuntu, maka akan ditampilkan pilihan bahasa sistem yang akan
digunakan pada Ubuntu.
5. Kemudian
pilih negara tempat kita berada. Karena kita berada di Indonesia, maka
pilih otherlalu pilih Asia, kemudian pilih Indonesia.
Selanjutnya tekan enter.
6. Setelah itu isikan
konfigurasi lokal dengan memilih benua yang nantinya digunakan untuk mengatur
zona waktu.
7. Selanjutnya
akan ditampilkan perintah untuk mengkonfigurasi keyboard. Klik yes untuk mengkonfigurasi keyboard atau no untuk melanjutkan proses instalasi.
8. Pilih salah
satu tipe keluaran keyboard yang digunakan dalam komputer yang tersedia sesuai
jenis komputer yang digunakan lalu tekan enter.
9. Kemudian
komputer akan memproses pilihan yang telah dipilih. Setelah itu kita akan
diminta untuk mengisikan alamat server, gunanya untuk menentukan alamat server
dari Networks OS Linux kita nantinya. Langkah ini boleh dilewati. Pilih continue untuk melanjutkan proses.
10. Selanjutnya
akan muncul tampilan untuk mengisi hostname yaitu nama tunggal sebagai
identitas komputer saat terhubung dengan jaringan. Secara default sudah terisi
dengan nama Ubuntu, namun kita dapat
mengubahnya sesuai keinginan. Jika tidak ingin diubah, maka pilih continue untuk lanjut ke tahap instalasi
selanjutnya.
11. Langkah
selanjutnya adalah memilih daerah yang akan digunakan sebagai patokan waktu
yang digunakan. Karena kita memilih Indonesia sebagai lokasi kita, maka akan muncul
beberapa zona waktu yang ada di Indonesia. Pilih salah, di sini kami memilih
Jakarta (GMT +7) sebagai zona waktu, lalu tekan enter.
12. Selanjutnya
akan ditampilkan pilihan untuk proses pembagian harddisk.
Agar proses partisi sesuai yang kita harapkan, maka pilih metode partisi manual.
14. Kemudian
akan muncul pertanyaan untuk membuat partisi baru atau tidak. Pilih yes, maka akan muncul besar memori yang ada pada
harddisk (tertulis free space). Tekan
enter untuk memulai proses partisi.
15. Setelah
menekan enter, maka akan muncul tampilan yang menanyakan tentang penggunaan
memori yang ada. Pilih creat a new partition agar
dapat menentukan besaran direktori yang nantinya digunakan. Untuk membuat
partisi otomatis pilih automatically partition the
free space dan pilihan show cylinder/had/sector
information untuk menampilkan informasi harddisk yang akan
dipartisi.
16. Kemudian
akan muncul tampilan yang mana disana kita disuruh untuk menentukan besar
memori yang akan digunakan digunakan, apakah semuanya atau sesuai keinginan
kita. Ketikkan besar yang akan digunakan, setelah itu pilih continue.
17. Tampilan
selanjutnya akan menampilkan pilihan tipe dari partisi, apakah Primary (biasanya file system dan file lokal)
atau Logical (biasanya untuk file penambahan RAM).
PilihPrimary, lalu akan ditampilkan pernyataan untuk memulai
proses partisi. Pilih Beginninguntuk
menggunakan ruang bebas yang awal atau end untuk ruang
bebas yang akhir, sehingga akan muncul tampilan seperti berikut, lalu tekan
enter. Maka akan muncul pengaturan untuk partisi yang akan dibuat.
Dari detail partisi di atas kita dapat melihat beberapa pengaturan dari partisi yang baru saja kita buat, yakni seperti use as (harddisk yang dipakai untuk partisi), Mount point (titik lokasi partisi dapat harddisk), mount options (pengaturan titik lokasi partisi), label(penamaan partisi), reserved blocks (penyediaan kapasitas tambahan yang diambil dari blok), typical usage (tipe kegunaan partisi), bootable flag (pedeteksian partisi saat komputer mulai booting), copy data from another partition (menyalin pengaturan partisi yang sudah ada), delete the partition (menghapus partisi yang baru saja dibuat), done setting up the partition (menyelesaikan pengaturan partisi). Jika semua pengaturan sudah tepat, pilih done setting up the partition, lalu tekan enter maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Partisi baru akan muncul di bawah nama harddisknya dan ruang kosong yang bisa dibuat drive lagi akan muncul di bawah partisi baru tadi.
18. Disana terdapat memori bebas sebesar sisa (tertera 30 GB) dari memori yang digunakan (tertera 27.7 GB) untuk home seperti yang sudah dilakukan di atas. Lakukan kembali ke proses partisi untuk mempartisi sisa memori yang bebas, namun sisakan memori yang ada untuk swap. Memori ini nanti digunakan saat RAM yang ada sudah penuh, maka memori ini akan menampung sisa dari proses yang ada pada RAM (memori akan berfungsi sebagai RAM cadangan). Berikan nama swap pada partisi dengan menekan enter pada memori yang akan digunakan untuk swap, maka akan muncul tampilan seperti berikut.
19. Pilih Enter manually kemudian isikan swap, klik continue maka nama partisi tersebut akan berubah menjadi swap seperti yang terlihat di screenshot berikut ini. Selanjutnya pilih Done setting up the partition.
20. Dari detail
partisi di atas kita dapat melihat beberapa pengaturan dari partisi yang baru saja
kita buat, yakni seperti use as (harddisk
yang dipakai untuk partisi), Mount point (titik
lokasi partisi dapat harddisk), mount options (pengaturan
titik lokasi partisi), label(penamaan
partisi), reserved blocks (penyediaan
kapasitas tambahan yang diambil dari blok), typical usage (tipe
kegunaan partisi), bootable flag (pedeteksian
partisi saat komputer mulai booting), copy data from another
partition (menyalin pengaturan partisi yang sudah ada), delete the partition (menghapus partisi yang baru
saja dibuat), done setting up the partition (menyelesaikan
pengaturan partisi). Jika semua pengaturan sudah tepat, pilih done setting up the partition, lalu tekan enter maka
akan muncul tampilan seperti di bawah ini. Partisi baru akan muncul di bawah
nama harddisknya dan ruang kosong yang bisa dibuat drive lagi akan muncul di
bawah partisi baru tadi.
21. Tampilan selanjutnya akan menanyakan kepada kita untuk kembali ke proses partisi atau tidak dan menampilkan hasil partisi harddisk. Pilih No, maka akan muncul tampilan seperti gambar dibawah, lalu klik yes, maka komputer akan melakukan instalasi sistem.
22. Setelah proses instalasi sistem selesai, maka kita disuruh untuk mengisikan nama lengkap untuk pengguna baru. Setelah selesai mengetikkan nama lengkap lalu klik continue, sehingga muncul tampilan untuk mengisikan nama akun. Ketikkan nama akun lalu klik continue.
23. Selanjutnya kita disuruh mengisikan password untuk masuk ke OS kita nantinya dan mengisikan kembali password yang sama untuk memastikan password yang dimasukkan sesuai kehendak.
24. Selanjutnya akan muncul pertanyaan apakah home directory kita akan dienkripsi atau tidak. Pilih Yes untuk mengamankan direktori atau no untuk lanjut ke pengaturan berikutnya.
25. Selanjutnya kita disuruh untuk mengisikan proksi, isikan proksi jika anda menggunakan HTTP Proxy untuk menjelajah di internet. Lewati langkah ini jika kita tidak ingin mengisikan proksi dengan memilih continue.
26. Lalu kita disuruh untuk menginstal GRUB Boot Loader yang fungsinya untuk mengantisipasi perubahan dari master boot record jika booting instalasi gagal dilakukan karena adanya OS selain Linux Ubuntu. GRUB Boot Loader biasanya muncul karena kita menggunakan OS tunggal yakni Linux Ubuntu. GRUB Boot Loader dapat diatur manual setelah selesai instalasi.
27. Setelah semua pengaturan selesai dilakukan, maka komputer akan melakukan instalasi software bawaan Ubuntu termasuk GRUB boot loader. Tunggu beberapa saat hingga proses instalasi selesai. Setelah proses instalasi selesai, maka Ubuntu akan melakukan booting.
28. Setelah proses booting selesai, akan muncul tampilan seperti gambar dibawah. Isikan password lalu tekan enter.
29. Inilah tampilan desktop Linux Ubuntu.
No comments:
Post a Comment